Motivasi
belajar yang rendah menjadi faktor utama penyebab ketidakberhasilan siswa dalam
proses pembelajaran yang dapat menjadikan prestasi belajar siswa rendah, malas
untuk kesekolah dan malas mengikuti pelajaran. Apalagi seperti di daerah 3T
(Terdepan, Terluar dan Tertinggal) motivasi belajar siswa cenderung rendah,
mereka tidak memiliki cita-cita yang tinggi dan tidak mempunyai harapan-harapan
untuk melanjutkan pendidikan keluar dari pulau yang mereka tempati. Pulau yang
terletak di tengah Laut Cina Selatan dengan jarak tempuh kurang lebih 18 jam
perjalanan dari Kota Batam menggunakan kapal laut, keterbatasan sinyal untuk
mengakses informasi dan keterbatasan alat transportasi cenderung membuat siswa
tidak pernah keluar dari pulau tersebut apa lagi untuk berniat melanjutkan
kuliah keluar daerah.
Sudah
menjadi tanggung jawab saya sebagai guru BK untuk melahirkan harapan-harapan
tersebut dan menumbuhkan motivasi belajar para siswa di daerah dimana saya ditugaskan
yaitu di Kepulauan Anambas Kepri, karena mereka memiliki potensi, bakat dan
minat yang sangat memadai. Melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan
menggunakan media pohon harapan ternyata mampu menumbuhkan motivasi belajar
yang menjadikan siswa sosok yang memiliki impian dan harapan hidup di masa akan
datang.
Selama
ini guru BK dianggap sebagai guru killer atau
polisi sekolah yang tugasnya hanya menangani siswa bermasalah serta menghukum
siswa yang melanggar aturan. Namun melalui pemberian layanan yang menyenangkan
diharapkan dapat merubah persepsi siswa terhadap guru Bk, dimana guru BK dapat
menjadi sahabat yang baik bagi siswa, tempat mereka berbagi cerita ketika ada
permasalahan dengan teman-temannya, kesulitan dalam belajar dan bahkan ketika
ada masalah pribadi dirumah.
Tujuan
dari penggunaan media pohon harapan dalam layanan bimbingan kelompok
dimaksudkan untuk menarik minat siswa membahas topik “menumbuhkan motivasi
belajar” dan para siswa diharapkan memiliki gambaran-gambaran harapan untuk
masa depannya.
Proses
pembuatan dan pengembangan medianya sangat mudah, media pohon harapan
dikembangkan sendiri oleh guru BK dengan bahan-bahan yang sederhana yaitu gunting,
kertas hvs, pulpen, pensil warna dan spidol. Guru BK menggambar sendiri sebuah
pohon dikertas hvs, dan diberi warna untuk lebih menarik minat siswa ketika
melihat media tersebut.
Proses pelaksanaanya
Kegiatan
ini diberikan dalam bentuk layanan bimbingan kelompok, yang anggota kelompok
terdiri dari 8-15 anggota kelompok. Pemilihan anggota kelompok dipilih secara
heterogen yaitu berdasarkan hasil assesment guru BK dipilih 10 orang siswa yang
motivasi belajarnya rendah, nilai rapport rendah dan memiliki banyak alpa
dipresensi. Selanjutnya dipilih 5 siswa lagi yang prestasinya bagus, yang
kemudian disatukan dalam satu kelompok. Metode pembentukan kelompok ini
bertujuan agar siswa lebih bersosial dan saling bertukar pendapat mengenai
harapan-harapan mereka untuk masa depan antara siswa yang motivasi belajarnya
bagus dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah.
Berikut
tahap-tahap pelaksanaanya :
I. Tahap Pembentukan
Pada tahap
pembentukan guru Bk :
I.
1) Guru BK menerima secara terbuka dan memberikan
salam untuk anggota kelompok.
2) Guru BK menjelaskan bimbingan kelompok
beserta tujuannya.
3) Guru BK menjelaskan tata cara
pelaksanaan dan azas-azas dalam bimbingan kelompok.
4) Perkenalan antar sesama anggota kelompok
(bisa dengan permainan perkenalan nama untuk lebih mengakrabkan suasana).
II. Tahap Peralihan
I.
1) Guru
BK menanyakan kesiapan anggota kelompok
untuk memasuki tahap selanjutnya.
2) Mengenali suasana apabila anggota secara
keseluruhan/sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi
suasana tersebut (bisa dengan game ice breaking
jika-maka).
III. Tahap
Kegiatan
II.
1) Guru BK mengemukakan topik yang akan
dibahas yaitu menumbuhkan motivasi belajar.
2) Dialog terbuka antara guru BK dan
anggota kelompok terkait topik yang telah ditentukan.
3) Tayangan video motivasi
4) Setelah siswa terlibat antusias dalam
membahas topik menumbuhkan motivasi belajar, guru BK membagikan media yang
telah dibuat yaitu pohon harapan satu siswa satu pohon harapan, kemudian di
daun pohon tersebut siswa diharuskan menuliskan apa saja seperti
harapan-harapanya untuk masa depan, cita-cita, dan impian, diusahakan harus
tertulis semua disetiap daun yang telah tersedia.
1) Setelah semua pohon harapan terisi
penuh, satu persatu anggota kelompok memperlihatkan hasilnya di depan semua
anggota kelompok.
2) Pembahasan topik secara tuntas.
3) Penegasan komitment para anggota
kelompok untuk mewujudkan harapan yang telah mereka tulis.
IV. Tahap Pengakhiran
I.
1) Guru BK menjelaskan kalau kegiatan ini
akan berakhir.
2) Menyimpulkan hasil kegiatan bimbingan
kelompok.
3) Pesan serta tanggapan anggota kelompok.
4) Guru BK mengucapkan terima kasih untuk
partisipasi semua anggota kelompok dan salam.
Jika
para guru BK ingin menggunakan media pohon harapan ini, sebaiknya anggota
kelompok jangan lebih dari 15 siswa, untuk memudahkan proses bimbingan,
pemberian motivasi dan dalam menciptakan hubungan yang hangat antara guru BK
dengan siswa. Media pohon harapan ini juga bisa dikembangkan lagi untuk
materi-materi yang lain, tidak hanya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa saja.
Siswa
sangat antusias dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan
media pohon harapan, siswa sudah memiliki gambaran hidup untuk melanjutkan
studi, memiliki harapan-harapan untuk masa depan, dan sudah berani
mengungkapkan cita-citanya dihadapan guru BK dan semua anggota kelompok. Karena
para siswa sudah memiliki harapan-harapan untuk masa depan, secara otomatis
mereka akan memiliki motivasi belajar untuk lebih rajin dan komitmen untuk
mewujudkan cita-citanya.
Melalui layanan bimbingan kelompok
dengan menggunakan media pohon harapan diharapkan dapat menarik minat peserta
didik, mudah dipahami serta dirasakan manfaatnya oleh anggota kelompok dan bisa
merubah persepsi siswa terhadap guru BK yang semula guru BK di pandang sebagai
guru killer atau polisi sekolah, kini
menjadi teman yang menyenangkan bagi siswa untuk mencari segala solusi atas
permasalahannya dalam melewati masa perkembangannya sebagai remaja.
Ayooo
jadi guru BK yang menyenangkan dan kreatif !!!
Penulis : Fatimah Zaini, Guru SM-3T Unsyiah Banda Aceh Jurusan Bimbingan dan Konseling
0 komentar:
Posting Komentar