Pages

Rabu, 01 Juni 2016

Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Media Pohon Harapan Di SMP Negeri 1 Siantan



Motivasi belajar yang rendah menjadi faktor utama penyebab ketidakberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang dapat menjadikan prestasi belajar siswa rendah, malas untuk kesekolah dan malas mengikuti pelajaran. Apalagi seperti di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) motivasi belajar siswa cenderung rendah, mereka tidak memiliki cita-cita yang tinggi dan tidak mempunyai harapan-harapan untuk melanjutkan pendidikan keluar dari pulau yang mereka tempati. Pulau yang terletak di tengah Laut Cina Selatan dengan jarak tempuh kurang lebih 18 jam perjalanan dari Kota Batam menggunakan kapal laut, keterbatasan sinyal untuk mengakses informasi dan keterbatasan alat transportasi cenderung membuat siswa tidak pernah keluar dari pulau tersebut apa lagi untuk berniat melanjutkan kuliah keluar daerah.


Sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai guru BK untuk melahirkan harapan-harapan tersebut dan menumbuhkan motivasi belajar para siswa di daerah dimana saya ditugaskan yaitu di Kepulauan Anambas Kepri, karena mereka memiliki potensi, bakat dan minat yang sangat memadai. Melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan menggunakan media pohon harapan ternyata mampu menumbuhkan motivasi belajar yang menjadikan siswa sosok yang memiliki impian dan harapan hidup di masa akan datang. 
Selama ini guru BK dianggap sebagai guru killer atau polisi sekolah yang tugasnya hanya menangani siswa bermasalah serta menghukum siswa yang melanggar aturan. Namun melalui pemberian layanan yang menyenangkan diharapkan dapat merubah persepsi siswa terhadap guru Bk, dimana guru BK dapat menjadi sahabat yang baik bagi siswa, tempat mereka berbagi cerita ketika ada permasalahan dengan teman-temannya, kesulitan dalam belajar dan bahkan ketika ada masalah pribadi dirumah.

Tujuan dari penggunaan media pohon harapan dalam layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk menarik minat siswa membahas topik “menumbuhkan motivasi belajar” dan para siswa diharapkan memiliki gambaran-gambaran harapan untuk masa depannya.

Proses pembuatan dan pengembangan medianya sangat mudah, media pohon harapan dikembangkan sendiri oleh guru BK dengan bahan-bahan yang sederhana yaitu gunting, kertas hvs, pulpen, pensil warna dan spidol. Guru BK menggambar sendiri sebuah pohon dikertas hvs, dan diberi warna untuk lebih menarik minat siswa ketika melihat media tersebut.



Proses pelaksanaanya

Kegiatan ini diberikan dalam bentuk layanan bimbingan kelompok, yang anggota kelompok terdiri dari 8-15 anggota kelompok. Pemilihan anggota kelompok dipilih secara heterogen yaitu berdasarkan hasil assesment guru BK dipilih 10 orang siswa yang motivasi belajarnya rendah, nilai rapport rendah dan memiliki banyak alpa dipresensi. Selanjutnya dipilih 5 siswa lagi yang prestasinya bagus, yang kemudian disatukan dalam satu kelompok. Metode pembentukan kelompok ini bertujuan agar siswa lebih bersosial dan saling bertukar pendapat mengenai harapan-harapan mereka untuk masa depan antara siswa yang motivasi belajarnya bagus dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah.

Berikut tahap-tahap pelaksanaanya : 
 
I. Tahap Pembentukan
Pada tahap pembentukan guru Bk : 

I.     
1)  Guru BK menerima secara terbuka dan memberikan salam untuk anggota kelompok.

2)  Guru BK menjelaskan bimbingan kelompok beserta  tujuannya.

3) Guru BK menjelaskan tata cara pelaksanaan dan azas-azas dalam bimbingan         kelompok.

4) Perkenalan antar sesama anggota kelompok (bisa dengan permainan perkenalan nama untuk lebih mengakrabkan suasana).
 
II. Tahap Peralihan


I.     

1)  Guru BK  menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk memasuki tahap selanjutnya.

2) Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan/sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut (bisa dengan game ice breaking jika-maka).

III. Tahap Kegiatan

II.  

1)  Guru BK mengemukakan topik yang akan dibahas yaitu menumbuhkan motivasi belajar.

2) Dialog terbuka antara guru BK dan anggota kelompok terkait topik yang telah ditentukan.

3)   Tayangan video motivasi

4)   Setelah siswa terlibat antusias dalam membahas topik menumbuhkan motivasi belajar, guru BK membagikan media yang telah dibuat yaitu pohon harapan satu siswa satu pohon harapan, kemudian di daun pohon tersebut siswa diharuskan menuliskan apa saja seperti harapan-harapanya untuk masa depan, cita-cita, dan impian, diusahakan harus tertulis semua disetiap daun yang telah tersedia.
   
1) Setelah semua pohon harapan terisi penuh, satu persatu anggota kelompok memperlihatkan hasilnya di depan semua anggota kelompok.

2)   Pembahasan topik secara tuntas.

3)  Penegasan komitment para anggota kelompok untuk mewujudkan harapan yang telah mereka tulis.

IV. Tahap Pengakhiran

I.    

1)    Guru BK menjelaskan kalau kegiatan ini akan berakhir.

2)     Menyimpulkan hasil kegiatan bimbingan kelompok.

3)     Pesan serta tanggapan anggota kelompok.

4)   Guru BK mengucapkan terima kasih untuk partisipasi semua anggota kelompok dan salam.

Jika para guru BK ingin menggunakan media pohon harapan ini, sebaiknya anggota kelompok jangan lebih dari 15 siswa, untuk memudahkan proses bimbingan, pemberian motivasi dan dalam menciptakan hubungan yang hangat antara guru BK dengan siswa. Media pohon harapan ini juga bisa dikembangkan lagi untuk materi-materi yang lain, tidak hanya untuk menumbuhkan motivasi  belajar siswa saja.

Siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media pohon harapan, siswa sudah memiliki gambaran hidup untuk melanjutkan studi, memiliki harapan-harapan untuk masa depan, dan sudah berani mengungkapkan cita-citanya dihadapan guru BK dan semua anggota kelompok. Karena para siswa sudah memiliki harapan-harapan untuk masa depan, secara otomatis mereka akan memiliki motivasi belajar untuk lebih rajin dan komitmen untuk mewujudkan cita-citanya.

            Melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media pohon harapan diharapkan dapat menarik minat peserta didik, mudah dipahami serta dirasakan manfaatnya oleh anggota kelompok dan bisa merubah persepsi siswa terhadap guru BK yang semula guru BK di pandang sebagai guru killer atau polisi sekolah, kini menjadi teman yang menyenangkan bagi siswa untuk mencari segala solusi atas permasalahannya dalam melewati masa perkembangannya sebagai remaja.

Ayooo jadi guru BK yang menyenangkan dan kreatif !!!

Penulis : Fatimah Zaini, Guru SM-3T Unsyiah Banda Aceh Jurusan Bimbingan dan Konseling
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

BIMBINGAN KONSELING

PENDIDIKAN

SM3T

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PPG UNESA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA