Ini sebuah cerita pribadi, mungkin jika kalian mencoba
membacanya tidak seberapa berarti. Sebuah catatan di tahun 2016, tahun yang
sangat-sangat berarti dalam hidup ini, yang pasti tentang kisah-kisahnya, kisah-kisah
yang baru saja akan dimulai, yang aku saja tidak tau bagaimana kisah ini akan
menjadi memori didalam hati.
Diawali dari perjalanan hidup di tahun ini, hari ini
06 Februari 2016 usia saya menginjak seperempat abad, setelah 25 tahun lalu
sang maha pencipta menghadirkan saya kebumi ini, banyak kebahagian dan
kenikmatan yang telah engkau berikan, baik yang terlihat oleh mata, terdengar
oleh telinga, ataupun yang dirasakan oleh hati ini.
Hari ini saya berulang tahun yang ke 25, tepatnya pada
hari ini adalah mengulang syukur dan terus
mengulang syukur kepada-Nya karena masih diberi kesempatan untuk hidup sampai
hari ini. Banyak harapan yang ingin aku wujudkan, banyak orang-orang yang ingin
ku bahagiakan.
Sedikit refleksi diri, pada usia yang ke 25 ini aku
belum juga menikah, mungkin hal ini sangat berbeda dengan kedua saudara
perempuanku, diusia kurang dari 23 tahun mereka telah menemukan pasangan
hidupnya masing-masing dan mereka telah memiliki kehidupan sendiri, ada orang
lain yang harus mereka bahagiakan, mereka perjuangkan yaitu para buah hati
mereka. Kondisi sekarang tentunya sangat berbeda ketika aku dan saudara
perempuanku masih kecil, masih tinggal bersama orang tua, masih membelah satu
telur untuk dimakan bersama dan kebersamaan lainnya yang sangat terkenang
dihati ini. Walaupun sekarang mereka telah memiliki keluarga sendiri, tetapi
mereka masih sangat mencintai dan menyayangi aku walaupun dalam kondisi yang
berbeda, mereka masih peduli dan terus menjaga adik perempuannya ini.
Kenapa aku belum menikah ???
Apa aku terlalu memilih ???
Hmhmhm itu tidak benar sama sekali, aku bahkan tidak
menetapkan kriteria khusus untuk calon pendamping hidup aku, karena aku tau
“ketika jatuh cinta tanpa alasan, maka 1001 kriteria yang telah kita tetapkan
takkan berarti”. Aku hanya memiliki satu kriteria untuk pendamping hidup ku
kelak, yaitu bertanggung jawab,
bertanggung jawab kepada pencipta manusia dan bertanggung jawab kepada sesama
manusia itu sendiri.
Aku tau,,,,, bagi orang tua dan keluarga adalah
kebahagian terbesar ketika telah menikahkan anak perempuannya, karena telah
berakhir kewajiban dan tanggungjawabnya dan dimasa mendatang akan menjadi tanggung
jawab suaminya.
Aku tau ,,,,,mungkin sampai saat ini belum bisa
membuat kalian bangga, membuat kalian bahagia, tapi ditahun ini aku masih
memiliki harapan untuk membahagiakan kalian. Usaha, doa, takdir, dan hanya Allah
yang akan mengizinkan terwujudnya harapan tersebut, dan semua akan bahagia pada
waktunya, pada waktu yang telah Allah janjikan.
Banda Aceh, Januari 2016
Salam MBMI!
BalasHapusSALAM MBMI juga, dan selamat mengikuti PPG di Tanah rencong
BalasHapus