Pages

Berpetualanglah Sebelum Suamimu Melarangnya

Terkait judul diatas “Berpetualanglah Sebelum Suamimu Melarangnya” nah berpetualang itu juga berlaku kami yang perempuan.

Siaga Pukul 00.00

Untuk menjadi seorang guru profesional banyak syarat yang harus dilewati salah satunya adalah harus bisa menjadi pembina pramuka.

Galeri PPG Bimbingan Konseling UNESA

Guru BK kita harus bisa menjadi sahabat siswa, guru yang menyenangkan dan guru yang ditunggu kehadirannya oleh siswa.

Cerita Kami Mahasiswi PPG Dari Serambi Mekkah yang Idul Fitri di Pulau Dewata Bali

Alunan takbir di pagi itu tanggal 06 Juli 2016 seolah membangunkan kami dari mimpi, kalau sekarang kita sedang dirantau dan menjalani lebaran jauh dari keluarga.

Seperempat Abad

Sebuah catatan di tahun 2016, tahun yang sangat-sangat berarti dalam hidup ini, yang pasti tentang kisah-kisahnya, kisah-kisah yang baru saja akan dimulai, yang aku saja tidak tau bagaimana kisah ini akan menjadi memori didalam hati.

Memeluk Tarempa

Setahun mengukir kisah, setahun berbagi kasih dan setahun mencari pengalaman, bagaimana mungkin aku bisa melipat rapi kenangan di pulau ini, pulau yang sangat indah, pulau yang sangat romantis dengan belaian ombaknya.

Penempatan Peserta SM3T di Pulau Tropis dan Eksotis Se-Asia

Kabupaten Kepulauan Anambas adalah salah satu kabupaten yang termasuk dalam peta penempatan peserta SM-3T (Sarjana Mendidik di daerah Terdepan Terluar Tertinggal),

Selasa, 20 September 2016

Mars dan Himne Unsyiah

Mars Universitas Syiah Kuala berjudul Mars Angkatan Darussalam. Diciptakan oleh T. Djohan dan digubah oleh Anzib Lamnjong pada tanggal 2 Februari 1959. Sementara, Himne Universitas Syiah Kuala berjudul Universitas Syiah Kuala, Guru Kami dengan lirik lagu digubah oleh Muchtar Embut dan syair disusun oleh W.S. Rendra pada tanggal 1 Juli 1970. Secara lengkap, lirik dan not dari Mars dan Himne Universitas Syiah Kuala ditampilkan di bawah ini.


Sumber : http://unsyiah.ac.id

Sejarah Universitas Syiah Kuala

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) adalah perguruan tinggi negeri tertua di Aceh. Berdiri pada tanggal 2 September 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 11 tahun 1961, tanggal 21 Juli 1961. Pendirian Unsyiah dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia, nomor 161 tahun 1962, tanggal 24 April 1962 di Kopelma Darussalam, Banda Aceh. Unsyiah berkedudukan di Ibukota Provinsi Aceh dengan kampus utama terletak di Kota Pelajar Mahasiswa (Kopelma) Darussalam, Banda Aceh. Saat ini, Unsyiah memiliki lebih dari 30.000 orang mahasiswa yang menuntut ilmu di 12 Fakultas dan Program Paska Sarjana.

Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, Unsyiah memiliki fungsi yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik untuk kebutuhan lokal, nasional maupun regional. Sebagai universitas Jantung Hati Rakyat Aceh yang mengutamakan mutu, Unsyiah mengintegrasikan nilai-nilai universal, nasional, dan lokal untuk melahirkan sumberdaya manusia yang memiliki keselarasan dalam antara IPTEK dan IMTAQ. Keseimbangan diantara keduanya menjadi komponen utama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, berbudi pekerti, menjunjung tinggi etika, estetika serta berakhlak mulia.
                                                                                                                                                      
Diawali dengan pembentukan Yayasan Dana Kesejahteraan Aceh (YDKA) pada tanggal 21 April 1958 yang dibentuk untuk mengadakan pembangunan dalam bidang rohani dan jasmani guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat. YDKA menyusun program antara lain (a) Mendirikan perkampungan pelajar/ mahasiswa di ibukota provinsi dan setiap kota kabupaten dalam wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, (b) Mengusahakan berdirinya satu Universitas untuk daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Selaras dengan ide tersebut, tanggal 29 Juni 1958, Penguasa Perang Daerah Istimewa Aceh membentuk KOMISI PERENCANA DAN PENCIPTA KOTA PELAJAR/MAHASISWA. Komisi yang dipandang sebagai saudara kandung YDKA ini mempunyai tugas sebagai komisi pencipta, badan pemikir, dan inspirasi bagi YDKA, sehingga komisi ini dipandang sebagai modal utama pembangunan perkampungan pelajar/mahasiswa.

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mempunyai lambang resmi dalam bentuk Bungong Seuleupok (Bunga Teratai) yang sedang mekar. Bungong Seuleupok tersebut berwarna kuning emas yang terdiri dari 5 (lima) lembar mahkota bunga yang ujung-ujungnya membentuk segi lima sama sisi dan di antara lembar-lembar mahkota bunga tersebut terdapat sehelai kelopak bunga. Di dalam lambang tersebut terdapat gambar Tugu Kopelma Darussalam yang berwarna putih dan tulisan Universitas Syiah Kuala yang berwarna hitam dalam bentuk kubah. Tulisan nama universitas tersebut berada di dalam lambang.
Arti dari masing-masing komponen dalam lambang Unsyiah adalah sebagai berikut:
Lembar Mahkota
Lima lembar mahkota Bungong Seuleupok melambangkan Pancasila sebagai falsafah dan asas negara Republik Indonesia sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bungong Seuleupok
Bungong Seuleupok dengan mahkota terkembang melambangkan kemurnian, semangat serta keinginan kuat untuk bersatu dan bekerja sama.
Tugu
Tugu Kopelma Darussalam melambangkan kemerdekaan, perdamaian, persatuan, dan kesatuan bangsa.
Kubah
Kubah melambangkan asas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sumber : http://unsyiah.ac.id


Sejarah Universitas Negeri Surabaya


Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tidak dapat dipisahkan dari bagian utuh perjalanan panjang pendidikan nasional. Dengan telah menghasilkan sekitar 80.000 lulusan, Unesa berani memosisikan diri sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi yang mampu merencanakan pengembangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, mengevaluasi diri untuk menyiapkan lulusan yang berdaya saing tinggi (nation competitiveness) dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship), serta mengatur segala kegiatannya dalam suatu mekanisme organisiasi yang sehat (organizational health).
Unesa harus mandiri (autonomy) sebagai sebuah Badan Hukum Pendidikan Pemerintah (BHPP) seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). 

Senin, 19 September 2016

Perjalanan Istimewa Ke Kota Istimewa Bersama Kalian Arek-Arek PPG BK




Ketika sudah separuh perjalanan untuk mendapatkan gelar Gr dan menyandang predikat guru profesional sudah wajar kalau kami merasa lelah, bosan, dan sangat jenuh dengan yang namanya PPG yang kegiatannya menguras tenaga dan pikiran mulai dari kegiatan workshop  di kampus dan PPL di sekolah. Sepertinya UNESA sangat memahami yang kami rasakan, kami didanai untuk belajar plus liburan ke Daerah Istemewa Yogyakarta. Tidak hanya nama tempatnya saja yang istimewa tapi perjalanan kami ini betul-betul istimewa, ya istimewa bersama kalian arek-arek BK yang keduniaan dan ditemani seorang Dosen muda yaitu Bapak Bambang.

 

BIMBINGAN KONSELING

PENDIDIKAN

SM3T

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PPG UNESA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA