Pages

Jumat, 05 Agustus 2016

Berpetualanglah Sebelum Suamimu Melarangnya


Sebelum saya menulis  tulisan ini saya pernah membaca    sebuah tulisan disebuah blog dengan judul “Bertualanglah Sebelum Istrimu Melarangnya” nah dalam tulisan tersebut diceritakan keindahan berpetualang, mencintai alam, dan menghabiskan masa muda dengan mengunjungi tempat-tempat baru yang jarang dikunjungi oleh orang lain. Ketika nanti sudah memiliki istri dan anak tentunya berpetualang tidak mudah dilakukan lagi, karena ada banyak hal yang harus dilakukan, sibuk bekerja, sibuk mengurusi istri, dan sibuk antar jemput anak ke sekolah, itulah sekilas cerita dalam blog tersebut.


Dalam tulisan ini saya mengambil judul yang hampir sama dengan tulisan tersebut, bedanya mungkin karena yang ini penulisnya perempuan sementara tulisan sebelumnya yang menulis adalah laki-laki.

Berbeda-beda cara orang menikmati masa muda, ada yang sangat aktif bergabung di organisasi sana sini, ikut program-program yang menantang dan menguji nyali, ada yang gemar mengikuti berbagai cabang olah raga dan ada yang hanya sekedar kuliah antara kampus dan tempat tinggal. Ada lagi sebagian anak  muda yang menghabiskan masa mudanya dengan berdiam diri di kamar ditemani gadget dan hidup diatur-atur oleh orang yang mereka sebut pendamping hidupnya, setiap saat harus lapor mau kemana “sedang apa,  dimana, dan dengan siapa”. Padahal diluar sana masih banyak hal-hal baru yang harus kita pelajari, karena tantangan yang sesungguhnya adalah alam disekitar dan kehidupan sosial. Well ... hidup ini adalah pilihan bagaimana cara kita menikmati hidup yang pasti ceritanya juga akan berbeda antara mereka yang suka berpetualang dengan mereka yang suka berdiam diri.




Bali, Bersama wisatawan dari luar negeri

 Bali, GWK (Garuda Wisnu Kencana)

Terkait judul diatas “Berpetualanglah Sebelum Suamimu Melarangnya” nah berpetualang itu juga berlaku kami yang perempuan, tidak ada salahnya jika kami perempuan ingin menikmati hal-hal baru, mengunjungi tempat-tempat yang indah, tentunya dengan mengutamakan keselamatan dan norma-norma yang berlaku. Dengan berpetualang hal-hal yang dianggap tabu tapi nyata bisa kami lalui, contohnya siapa yang mampu dan berani bertahan di pulau tak berpenghuni, tak ada air tawar, tak ada kamar mandi, tak ada dapur apalagi sinyal handphone. Tetapi bagi kami yang suka berpetualangan pernah tinggal dipulau tersebut selama 3 malam 3 hari,  beratapkan awan, berlampukan rembulan ditambah cahaya bintang, permadani lembut dari pasir putih dan ditambah romantis dengan gesekan suara ombak yang melambai-lambai. sangat indah bukan ceritanya ketika kami ceritakan dimasa tua kelak.


Pulau Bawah, Anambas-Kepri, pernah dinobatkan sebagai pulai tropis terexsotic se-Asia

Keindahan Pulau Jemaja Timur, Kepulauan Anambas, Kepri 

Ketika mendapat izin dari keluarga, maka kami perempuanpun tak sungkan-sungkan untuk berpetualang selagi ada kesempatan, sebelum suami melarangnya. Bisa dipastikan ketika kami menjadi istri nanti sehebat apapun karir kami diluar sana, maka seorang perempuan itu tidak bisa jauh dengan yang namanya dapur, sumur, dan kasur. Ya itulah sejatinya naluri seorang perempuan, maka berpetualanglah selagi ada kesempatan sebelum suaminu melarang hehehe


0 komentar:

Posting Komentar

 

BIMBINGAN KONSELING

PENDIDIKAN

SM3T

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PPG UNESA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA